Allah berfirman :
اللهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمِّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ
“Allahlahyang menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian…”(QS Ar Rum : 40)
Kematian merenggut ruh lalu meletakkannya di ‘illiyyin (surge) atau sijjin (penjara). Disana arwah dikumpulkan sampai hari yang dijanjikan. Arwah orang yang beriman berada dalam kenikmatan dan kebahagiaan, sedangkan arwah orang kafir, munafik dan durhaka kepada Allah berada dalam siksa yang pedih, kesusahan dan kesedihan.
Mati itu seperti tidur, sebagaimana firman Allah :
اللهُ يَتَوَفَّى اْلأَنْفُسُ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضَي عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ اْلأُخْرَى اِلَى أَجَلٍ مُّسّمَّى
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati dalam tidurnya, maka Ia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya, dan Ia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan" (QS Az Zumar : 42)
Dalam tidur, orang sering memperoleh kesan yang kuat dari hal-hal yang ditemuai ruhnya. Orang yang lali, menentang dan berbuat kerusakan, kadangkala dalam tidurnya menjerit-jerit, menangis dan tersiksa dengan berbagai keadaan yang menakutkan dan pukulan-pukulan yang diterima ruhnya. Kadangkala peristiwa itu meninggalkan bekas pada tubuhnya. Orang yang bertakwa dalam hidupnya, tertawa bahagia menyaksikan berbagai cahaya, kebaikan, kebahagiaan dan kesenangan yang diterimanya. Semua ini merupakan dalil yang sangat jelas bagi orang-orang yang mau memahaminya.
Ruh tinggal di alam barzakh dalam kenikmatan atau siksaan. Sedangkan jasad hancur, dan yang tersisa hanya tulang ekor. Ketika Allah berkehendak untuk membangkitkan ruh-ruh itu, Dia curahkan air dari laut kehidupan di langit sehingga basahlah tanah pekuburan. Kemudian dari tulang ekor yang terkena curahan air tadi akan menumbuhkan menjadi jasad, daging, otot dan tulang. Setelah itu kubur terbelah, sangkakala ditiup, arwah terbang menuju jasadnya masing-masing, lalu memasuki tubuh lewat hidung. Semua itu mudah bagi Allah, sebagaimana firmanNya :
مَا خَلَقَكُمْ وَلأَ بَعْثُكُمْ اِلأَّ كَنَفْسٍ وَّاحِدِ
“Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja” (QS Luqman : 28)